Khutbah jumat bulan syawal (Pasca ramadhan)

Khutbah jumat bulan syawal (pasca ramadhan), khutbah jum'at pasca ramadhan, atau khutbah jum'at pasca idul fitri, Baiklah pemirsa blog imammuttaqin58 sekalian, kali ini akan saya bagikan Teks khutbah jumat pasca ramadhan, yang kebetulan saya juga ada tugas untuk mengisi, sekalian rangkuman yang saya tulis dari beragai sumber saya tulis di sini juga, semoga bermanfaat bagi kalian yang membutuhkannya.

Khutbah jumat bulan syawal (Pasca ramadhan)

Khutbah jumat bulan syawal atau pasca ramadhan ini saya beri judul "3 kiat peningkatan kwalitas taqwa Pasca Idul Fitri"


KHUTBAH PERTAMA:

اَلْحَمْدُ للهِ عَلَى نِعَمِهِ فِى شَهْرِ شَوَّالِ الْكَرِيْمِ اَلْمُنْعِمِ عَلَى مَنْ أَطَاعَهُ وَأَتْبَعَ رِضَاهُ. أَلْمُنْـتَقِمِ مِمَّنْ خَالَفَهُ وَاَتْبَعَ هَوَاهُ. الَّذِى يَعْلَمُ مَااَظْهَرَهُ الْعَبْدُ وَمَا اَخْفَاهُ. اَلْمُتَكَفِّلِ بِأَرْزَاقِ عِبَادِهِ فِلاَ يَتْرُقُ اَحَدًا مِنْهُمْ وَلاَ يَنْسَاهُ. اَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى حَمْدًا كَثِيْرًا اِذْلاَ يَسْتَحِقُّ الْحَمْدَ ِالاَّ اِيَّاهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَا بِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى  يَوْمِ الْقِيَامَةِ. اَمَّا بَعْدُ: اُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ , فقد فاز المتقون
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Hadirin sidang jumah rohimakumullah,
Marilah kita senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telh diberikan kepada kita semua, sehingga dengan nikmat tersebut kita masih bisa melaksanakan kewajiban-kewajiban kita selaku ummat islam di antarany Solat Jumah secara berjamaah,

Solawat serta salamnya Allah semoga selalu tercurahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW, Semoga kita semua tergolong ummat yang mendapat syafaat beliau kelak di yaumul qiyamah amin.

Hadirin sidang jumah rohimakumullah,
pada kesempatan yang mulia ini juga saya berwasiat kepada diri saya pribadi dan kepada para hadirin sekalian, Marilah kita tetap dan selalu berusaha meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, dengan cara melaksanakan semua perintah-perintahNya dan menjauhi segala larangan-laranganNya, terlebih lagi setelah kita usai melaksanakan ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Dimana inti tujuannya adalah membentuk manusia yang bertaqwa.

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Setelalah kita melaksanakan Ibadah puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan dan ibadah-ibadah lainnya kemudian di dianjutkan merayakan Hari Besar Idul Fitri yang penuh dengan kabahagiaan atas kemenangan memerangi hawa nafsu, penuh keharuan karena kita bisa melepas kesombongan kita dengan saling memaafkan, bahkan juga penuh dengan kesediahan karena merasa Ramadan telah meninggalkan kita, Kini kita tengah berada di bulan syawal. Ramadhan meninggalkan kita. tidak ada kepastian apakah ditahun mendatang kita masih bisa berjumpa denganya, menggapai keutamaan-keutamaannya, memenuhi nuansa ibadah yang dibawanya, ataukah justru allah telah memanggil kita, dengan demikian sebuah kesempatan bagi kita untuk menjaga Kefitrian ini pada bulan-bulan berikutnya

Jama’ah jum’at yang dirahmati allah
Secara etimologi, arti kata syawal adalah peningkatan. hal itu merupakan target ibadah puasa. Setelah ramadhan, diharapkan orang-orang yang beriman meraih derajat ketakwaan, seorang muslim yang terlahir kembali seperti kertas yang masih bersih. Sehingga dibulan syawal ini kwalitas keimannya mengalami peningkatan. Tidak hanya kwalitas ibadah tetapi juga kwalitas pribadinya, yang selama di bulan ramadhan dilatih secara lahir batin. Tentunya kita tidak ingin ibadah yang kita lakukan dengan susah payah di bulan suci tidak membuahkan apa-apa yang bermanfaat untuk diri kita. kita semua mengharapkan adanya perubahan yang signifikan, sekarang dan seterusnya. Menjadi orang-orang yang selalu taat dan patuh kepada allah swt. dan meninggalkan segaa larangaNya. Bukankah kemuliaan seseorang itu tergantung pada ketaqwaannya? Dalam Alquran disebutkan:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya:
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu ialah orang yang paling bertaqwa. (Qs. al-hujurat 13)

Hadirin sidang jumah rohomakumullah..
Setelah kita Kembali Fitri layaknya seorang muslim yang terlahir kembali seperti kertas yang masih bersih, Dengan demikian Kita punya tugas yang lebih berat selalanjutnya yaitu menjaga Kefitrian tersebut, karena butuh dengan keteguhan hati, kemauan yang kuat, Ketabahan serta kesabaran. Tanpa kemauan yang kuat sangat sulit rasanya untuk meningkat. dengan demikian Khotib akan menyampaikan Khutbahnya dengan tema “3 Kiat Peningkatan Kwalitas Taqwa Pasca Idul Fitri”

3 Kiat Peningkatan Kwalitas Taqwa Pasca Idul Fitri tersebut ialah sebegai berikut:

Yang Pertama, PUASA BUAN SYAWAL

Dari Abu Ayyub radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر

Artinya: “Siapa saja yang berpuasa Ramadan, kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal, maka itulah puasa satu tahun.” (HR. Ahmad dan Muslim) [1]

Para ulama mengatakan bahwa berpuasa seperti setahun penuh asalnya karena setiap kebaikan sebanding dengan sepuluh kebaikan yang semisal : Bulan Ramadhan (puasa sebulan penuh) sama dengan (berpuasa) selama sepuluh bulan dan puasa enam hari di bulan Syawal sama dengan (berpuasa) selama dua bulan. [2]

Untuk pelaksanannya Menurut madzhab syafi’i dan hanafi, puasa syawal lebih utama dilaksanakan secara berurutan sejak tanggal 2 hingga 7 syawal, namun tidak ada madzhab yang tidak membolehkan puasa syawal di hari selain tanggal 2 sampai 7, selama masih di bulan syawal. artinya, bagi kita yang belum melaksanakan puasa syawal, masih ada kesempatan untuk mengerjakannya. Akan tetapi, hendaknya kita tidak berpuasa khusus di hari jum’at tanpa mengiringinya di hari kamis atau sabtu karena adanya larangan dari rasulullah SAW.

Hadirin sidang jumah rohimakumulllalh..

Kiat yang Kedua, ISTIQOMAH

Istiqomah atau Konsisten, yang perlu peningkatan kualitasnya adalah beribadah dan kinerjanya, baik dalam belajar, bekerja, maupun aktifitas lain. Bila kemarin beribadahnya masih belum rutin, maka kita berusaha pada bulan syawal ini juga pada bulan-bulan selanjutnya agar bisa lebih rutin lagi, sesuai sabda rosullulllah SAW,

إِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دَامَ وَإِنْ قَلَّ

Artinya: "Sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerus (kontinyu) meskipun sedikit" (HR. Bukhari dan Muslim).

Kiat yang ketiga yaitu MENJAGA KESUCIAN

Menjaga kesucian ini setelah Idul Fitri atau kembali suci, hal ini akan menjadi kunci yang teramat penting setelah kita memillki sebuah kesempatan bisa suci dari dosa-dan noda setelah bulan Ramadhan dengan cara terus kita bersihkan dengan Istighfar dan taubat tatkala ada dosa lagi yang mengotorinya, dan jangan sampai dosa melekat lebih tebal hingga sulit untuk di bersihkan.

ibarat pakaian jika telah terkena noda dan segera kital cuci maka pakaian tersebut akan selalu bersih dan terjaga dari noda yang mungkin sullit di hilangkan, tidak sebaliknya jika baju yang terkena noda, tidak cepat kita cuci terkena noda lagi tidak juga kita bersihkan maka tentu noda-noda tersebut akan sulit dihilangkan

Taubat adalah salah satu ibadah terbesar yang Allah Ta’ala perintahkan dalam banyak ayat, di antaranya:

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur: 31)

Dan bahkan kita tidak boleh putus asa atas rahmat allah dengan sebab dosa-dosa yang telah kita lakukan karena Alalh maha Pengampun. Allah Ta’ala juga berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Artinya: "Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. Az-Zumar: 53)

Selain daripada itu kita juga hendaknya tidak meremehkan dosa , senantiasa takut terhadap dosa-dosa walaupun kecil, karena dari kecil itulah dosa akan membesar dan sulit untuk dihilangkan.

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ ، وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ
Artinya : "Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosanya seakan-akan ia duduk di sebuah gunung dan khawatir gunung tersebut akan menimpanya. Sedangkan seorang yang fajir (yang gemar maksiat), ia akan melihat dosanya seperti seekor lalat yang lewat begitu saja di hadapan batang hidungnya."

Hadirin sidang juma’ah jum’at rahimakumullah,
Demikianlah khutbah yang biasa saya sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga menjadi spirit bagi kita semua untuk bisa lebih meningkatkan mutu ibadah dan istiqomah, baik ibadah spiritual maupun ibadah sosial. Kita memohon kepada allah semoga kita semua tergolong hamba yang taqwa Kepada Allah SWT dimanapun berada amin ya robbal alamin..


وَٱلَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا۟ فَٰحِشَةً أَوْ ظَلَمُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا۟ ٱللَّهَ فَٱسْتَغْفَرُوا۟ لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلَّا ٱللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلُوا۟ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
[3]أُو۟لَٰٓئِكَ جَزَآؤُهُم مَّغْفِرَةٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَجَنَّٰتٌ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ ٱلْعَٰمِلِينَ
بَارَكَ الله ُلِي وَلَكُمْ فِى القُرْاَنِ الْكَرِيْمِ وَ نَفَعَنِى وَ اِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَ الذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّى وَ مِنْكُمْ تلآوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ


KHUTBAH KEDUA:

اَلْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَ كَفَرَ. وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ حَبِيْبُهُ وَ خَلِيْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَ سَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
 اَمَّا بَعْدُ: اُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ , فقد فاز المتقون
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

 اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى اَلِ اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَ هَبْلَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا لَا تَجْعَلْ فِى قُلُوْبَنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ اَمَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا هَبْلَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَ ذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ الله! اِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الْإِحْسَانِ وَ اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا الله الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَ لَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ

[1] [Riwayat Muslim 1984, Ahmad 5/417, Abu Dawud 2433, At-Tirmidzi 1164]
[2] ( Syarh Muslim, 4/186, Mawqi’ Al Islam, Asy Syamilah)
[3] (Thaha: 82).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Khutbah jumat bulan syawal (Pasca ramadhan)"

Post a Comment

silahkan jika anda ingin berkomentar kami senang anda meninggalkan jejak...