Ringkasan Modul Pedagogik Materi/Topik 1-8 beserta sintaxnya

Bagi Mahasiswa PPG Kemenag Mapel Agama, sangat penting untuk mengetahui materi inti Modul Pedagogik ini, Modul memeiliki 8 topik Utama yang kami rangkun inti-intinya beserta sintaxnya agar kita lebih cepatr memahami peta konsepnya. begitu juga saya sertakan contoh studi kasusnya menggunakan salah satu model tersebut yaitu Problem Based Learning (PBL)

Ringkasan ini merangkum Fokus Utama dan Kerangka Kerja Prosedural (Sintaks) dari setiap modul+Studi kasus (Case Study)

🧭 Peta Jalan Pedagogik Fikih (8 Topik Modul PPG Kemenag)

1. 🤝 Problem Based Learning (PBL) & Project Based Learning (PjBL)

Fokus Utama Konsep: Pembelajaran aktif berbasis masalah nyata (PBL) dan berbasis produk/proyek otentik (PjBL) dalam konteks Fikih.
Sintaks Kunci:
- PBL (5 Langkah): Orientasi Masalah, Organisasi Siswa, Penyelidikan, Penyajian Solusi, dan Evaluasi.
- PjBL (6 Langkah): Penentuan Pertanyaan Dasar, Desain Proyek, Penyusunan Jadwal, Monitoring, Pengujian Produk, dan Refleksi.

2. 🧩 Differentiation Based Learning (DBL)

Fokus Utama Konsep: Pembelajaran yang mengakomodasi keberagaman siswa (minat, kesiapan, profil belajar) untuk memastikan semua siswa berhasil.
Kerangka Kunci (4 Pilar Diferensiasi):
- Diferensiasi Konten (Apa yang dipelajari).
- Diferensiasi Proses (Bagaimana siswa belajar).
- Diferensiasi Produk (Bagaimana siswa menunjukkan pemahaman).
- Diferensiasi Lingkungan (Suasana dan pengaturan kelas).

3. 💻 Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK)

Fokus Utama Konsep: Integrasi efektif antara Teknologi, Metode Mengajar (Pedagogi), dan Konten Fikih.
Kerangka Kunci: Penguasaan pada 7 Irisan Pengetahuan yang saling terkait, mulai dari pengetahuan murni (CK, PK, TK) hingga irisan sentral TPACK (mengintegrasikan ketiga unsur tersebut).

4. 🧠 Deep Learning

Fokus Utama Konsep: Membangun pemahaman Fikih yang mendalam, bukan sekadar hafalan.
Prinsip Kunci (3 Prinsip):
- Mindful Learning: Menciptakan kesadaran dan fokus penuh siswa dalam belajar.
- Meaningful Learning: Menghubungkan materi Fikih agar relevan dan bermakna dengan kehidupan nyata siswa.
- Joyful Learning: Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memotivasi.

5. 🧑‍🏫 BK & Supervisi Klinis

Fokus Utama Konsep: Peran guru dalam memberikan dukungan psikologis-sosial (BK) dan meningkatkan kualitas pengajaran melalui pengawasan klinis.
Sintaks Kunci (3 Tahap Supervisi Klinis):
- Pra-Observasi: Perencanaan dan penentuan fokus observasi antara guru dan supervisor.
- Observasi Kelas: Pengamatan pelaksanaan pembelajaran di kelas.
- Pasca-Observasi: Refleksi, analisis data, pemberian umpan balik konstruktif, dan tindak lanjut perbaikan.

6. 🧑‍🦽 Pendidikan Inklusi

Fokus Utama Konsep: Strategi pengajaran untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan menciptakan lingkungan belajar Fikih yang setara.
Strategi Kunci (3 Langkah Adaptasi):
- Identifikasi & Asesmen (Mengenal kebutuhan spesifik ABK).
- Penyusunan PPI (Program Pembelajaran Individual).
- Modifikasi/Akomodasi pada kurikulum, metode mengajar, media, dan asesmen.

7. 📱 Gen Z & Alpha

Fokus Utama Konsep: Karakteristik dan gaya belajar generasi pelajar saat ini (digital-native, visual, kolaboratif).
Strategi Kunci (3 Strategi Adaptasi):
- Micro-learning: Menyajikan materi Fikih dalam bentuk konten singkat dan padat.
- Gamifikasi: Memanfaatkan elemen game (poin, reward, tantangan) untuk meningkatkan motivasi.
- Relevansi: Menghubungkan konten Fikih dengan isu-isu kontemporer yang ada di media sosial mereka.

8. 🤖 Guru Profesional & AI

Fokus Utama Konsep: Transformasi peran guru dalam menghadapi tantangan dan peluang Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence).
Peran Kunci Guru:
- Desainer Pengalaman belajar yang unik.
- Kurator Konten Digital Fikih yang valid dan terpercaya.
- Fasilitator Etika AI yang membimbing siswa menggunakan teknologi secara bertanggung jawab dan berakhlak.

CONTOH STUDI KASUS MATERI "ZAKAT PROFESI" MENGGUNAKAN METODE PBL (Problem Based Learning)

🌟 Aplikasi Studi Kasus: PBL pada Materi Zakat Profesi

1. Orientasi Siswa pada Masalah 💡

Tindakan Guru: Menyajikan dilema Zakat Profesi Pak Rahmat (content creator berpenghasilan Rp12 Juta) sebagai masalah yang harus dipecahkan, disertai pertanyaan pemicu yang melibatkan dilema etika.
Hasil yang Diharapkan: Siswa menyadari adanya masalah (dilema perhitungan dan motivasi membayar zakat) dan muncul keingintahuan untuk mencari solusi Fikih.

2. Mengorganisasi Siswa untuk Belajar 📋

Tindakan Guru: Membentuk kelompok, menetapkan peran, dan memberikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang mengarahkan mereka untuk mencari dalil, fatwa, dan data harga emas (nisab).
Hasil yang Diharapkan: Siswa terorganisasi dan mengetahui sub-tugas serta sumber daya yang harus digunakan untuk penyelidikan.

3. Membimbing Penyelidikan 🔍

Tindakan Guru: Melakukan monitoring aktif, memberikan petunjuk (scaffolding) hanya jika siswa menemui jalan buntu (tanpa memberikan jawaban langsung), dan memastikan diskusi tetap fokus pada Fikih.
Hasil yang Diharapkan: Siswa menemukan dan menganalisis data (dalil, harga emas, fatwa) untuk menentukan kewajiban zakat (2,5%) yang harus dibayar Pak Rahmat.

4. Mengembangkan & Menyajikan Hasil Karya 🎬

Tindakan Guru: Meminta siswa menyajikan hasil solusi dan justifikasi Fikih mereka dalam bentuk yang visual dan menarik (misalnya, Video Edukasi Singkat atau Infografis Zakat).
Hasil yang Diharapkan: Kelompok mampu mengomunikasikan perhitungan yang benar dan justifikasi syar'i secara efektif dan kreatif.

5. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses 🎓

Tindakan Guru: Memimpin Refleksi Holistik tentang hikmah dan tujuan sosial Zakat. Guru juga melakukan asesmen singkat dan mendorong siswa merumuskan generalisasi konsep ke profesi lain.
Hasil yang Diharapkan: Siswa menguasai aspek kognitif (perhitungan) dan afektif (hikmah) Zakat serta mampu menerapkannya pada kasus profesi lain.

Semoga bermanfaat..!