Sejarah Perang Siffin antara Shahabat Ali vs Shahabat Mu’awiyah ra
Sejarah Perang Siffin antara Shahabat Ali vs Shahabat Mu’awiyah ra
Sejarah Perang Siffin antara Shahabat Ali vs Shahabat Mu’awiyah
ra. Setelah kami share Sejarah Perang Jamal antara Shahabat Ali vs Siti ‘aisyah
(istri nabi) ra. Pada kesempatan kali ini kami share tentang Sejarah Perang
Siffin antara Shahabat Ali vs Shahabat Mu’awiyah ra. Setelah dari piha shahabat
ali dan pasukannya memenangkan perang jamal, kesempatan pun dimanfaatkan oleh
mu’awiyah. Mendengar terjadinya perang saudara itu antara pihak ali dan aisyah,
mu’awiyah kemudian menggantungkan jubah usman yang berlumur darah, serta
potongan jari istri usman, dimasjid damaskus untuk menyudutkan kholifaj ali.
Mu’awiyyah bahkn menuding shahabt ali sebagai otak pembunuhan utsman.
Mu’awiyyah berhasil menarik amru bin ‘ash, seorang shabat nabi dan mantan
gubernur mesir, kepihaknya. Sejak dulu amru bin ‘ash dikenal sebagai seorang
politisi ulung yang sangat disegani, mu’awiyyah mengiming-imingi ‘amru bin ‘ash
menjadi gubernur mesir. Abdulloh anak ‘amru bin ‘ash menyarankan agar ayahnya
menolak ajakan mu’awiyyah, namun Muhammad anaknya yang suka politik menyarankan
‘amru mengambil kesempatan itu. ‘amru bin ‘ash pun tergoda. Ia mendukung
mu’awiyyah untuk menjadi kholifah tandingan Ali. Dukungan ‘amru bin ‘ash ini
tentu sangat beerpengaruh besar kepada kekuatan mu’awiyyah, karena ‘amru bin
‘ash mempunyaoi banyak pendukung terutama dimesir.
Dari kuffah, ali yang sudah berkali-kali mengirim surat dan
terus ditolak oleh mu’awiyyah, ahirnya memutuskan untuk menyerang suriyah.
Berangkatlah ali bersama pasukannya
menuju arah suriyah, sebelum ahirnya mereka beristirahat di balbakh,
sebuah kawasan yang terletak dipinggir sungai eufrat(furrat) (abu al-fada’
ismail bin umar hlm 254-255)
Siffin adalah hulu sungai eufrat perbatasan irak-suriyah
Mendengar ali hendak menyerang daerah kekuasaannya, mu’awiyyah
atas saran amru bin ‘ash segera bertolak keluar kota untuk menghadang pasukan
ali. Ia langsung memimpin pasukan itu, namun kedatangan pasukana mu’awiyyah inipun
telah diketahui pula oleh ali, ahirnya kedua pasukan itu bertemu disuatu
tempat bernama shiffin, hulu sungai
eufrat diperbatasan irak-suriyah. Pada mulanya ali menawarkan penyelesaian
damai dan menghindari pertumpahan darah karena mereka semua masih bersaudara sesame
muslim, namun tawaran itu ditolak oleh mu’awiyyah, ia tetap tidak bersedia
mengakui kekholifahan ali. Tak lama berselang, berkobarlah perang saudara kedua
yang menodai sejarah keemasan islam. Dalam perang dikenal dengan perang shiffin
ini, puluhan ribu umat islam tewas oleh saudara-saudara mereka sendiri. Dipihak
ali, korban berjumlah 35 ribu orang dan pihak mu’awiyah 45 ribu orang.
perang siffin di menagkan oleh pasukan sohabat ali
Setelah berperang selama beberapa hari, pasukan mulai
menunjukkan tanda-tanda kemenangan. Kaerena posisi sudah terdesak, mu’awiyah atas
usulan amru bin ‘ash menyuruh tentaranya mengikat qu’an diujung tombak dan
mengangkatnya tinggi-tinggi sebagai isyarat berdamai dan “berhukum pada qur’an”
melihat itu pihak ak menerinli terbelah. Sebagian berpendapat bahwa seruan itu
harus dihormati karena itu adalah ajakan damai. Sementara yang lain menyebut
bahwa itu hanya siasat mu’awiyyah untuk menghindari kekalahan total. Setelah menimbang
untung-ruginya bagi umat islam, ali kemudian memutuskan untuk menerima ajakan
damai mu’awiyyah. Keduanya sepakat akan melakukan perundingan dmai beberapa hari
setelahnya.
penulis: mas imammuttaqin.com dari buku "kaum sarungan" santri lirboyo.
0 Response to "Sejarah Perang Siffin antara Shahabat Ali vs Shahabat Mu’awiyah ra"
Post a Comment
silahkan jika anda ingin berkomentar kami senang anda meninggalkan jejak...