SEJARAH PERANG JAMAL ANTARA SHOHABAT ALI VS SITI AISYAH (ISTRI NABI)
SEJARAH PERANG JAMAL ANTARA SHOHABAT ALI VS SITI AISYAH (ISTRI NABI)
Tuntutan diatas bermula ketika para janda nabi saw. Yang dipimpin
oleh aisyah berpindah ke mekkah dan tinggal dikota suci itu. Pada awlnya para
janda nabi saw. Tersebut meninggalkan madinah dengan maksud hendak melaksanakan
haji. Namun setelah mendengar kematian ustman, mereka kemudian memutuskan untuk
tetap tinggal dimekkah dan tidak ingin kembali kemadinah, demi menghindari
fitnah besar atas kematian ustman. Mereka terus memantau perkembangan dimadinah
melalui berita yang dibawa para
pedagangb yang dating dari mekkah.
Tak berapa lama kemudian banyak shahabat-shahabat lainnya
yang menyusul kemekkah, diawali oleh
tolkhah dan zubair keduanya meninggalkan madinah dan pindah kemekkah untuk
menyemarakkan kehidupan dikota suci itu. Kepindahan zubair dan tolkhah diikuti
oleh beberapa kabilah yang juga ikut pindah kemekkah.
Sementara dimadinah ali ra. Berencana menyerang syam
(suriah) karena mu’awiyyah menolak memberi bai’at kepadanya, setelah sebelumnya berkali-kali
dikirimi surat. Namun sejumlah shabat penting seperti mughirah, sa’ad bin abi
waqqos, abdulloh bin umar dan sepupunya, ibnu abbas menyarankan agar ali
menunda serangan itu. Tapi ali beresi keras melakukannya.
Sebagai reaksi atas penolakannya itu abdulloh bin umar
kemudian ikut pindah kemekkah, disa’at hampir bersamaan dimekkah datang juga
rombongan dari yaman yang dipimpin oleh mantan gubernur yaman yang dipilih ustman
dan diberhentikan oleh ali, ya’la bin umayyah. Setelah itu dating pula Abdullah
bin amir mantan gubernur bashrah yang diangkat ustman dan juga diberhentikan
ali, kemekkah dan ikut menetap dikota itu. Ahirnya kumpullah para tokoh[-tokoh
dari golongan sahabat tabi’in dan para janda rosululloh saw. dikota ini.(ismail
bin umar bib katsir vol VII H 223).
Perang jamal sebagai sejarah perang saudara ke dua dalam islam
Keberadaan keturunan bani umayyah dimekkah mampu
mempengaruhi para sahabat yang lain tentang perlunya mengadili para pembunuh
ustman, orang-orang dikecewakan ali ini juga mampu menghasut para istri nabi
saw. Agar bergabung dengan kelompok bani umayyah untut ali atas tindakannya
menunda-nunda pengadilan atas orang-orang yang membunuh usman.
Ali sendiri berada dalam situasi serba dilematis, disatru
sisi ia harus mengadili para pembunuh ustman namun disisi lain
pemerintahannya didukung penuh oleh
mereka. Bahkan orang-orang tersebut sangat berperan besar menakkan ali sebagai
kholifah. Dan disaat bersamaan ali juga menghadapi pembangkangan muawiyyah yang
menolak untuk member baiat. Dalam situasi yang demikian sulitali kemudian
memutuskan untuk pindah ke kuffah, wilayah yang masyarakatnya mendukung
kekholifahan li. Ia meninggalkan kota madinah sepenuhnya, bahkan seterusnya. Dari
kuffah inilah ali menyusun pasukan guna menyerang suriyah dan menumpas para
pemberontak pimpinan mu’awiyyah.
Langkah ini tentu saja mengundang kritik dari kelompok
sahabat dimekkah. Dengan dukungan dana dari keluarga bani umayyah ahirnya
aisyah, tolkhah dan zubair memimpin 30
ribu pasukan dari mekkah menuju madinah . pada mulanya pasukan mu’awiyyah ini
berniat menghadang pasukan ali melalui
bashrah namun oleh karena aisyah tidak berkenan kecuali menuju madinah,
akhirnya mereka mengarahkan perjalanan menuju kota itu.
Pasukan ali yang semula diarahkan kesuriyah guna menyerang
mu’awiyyah terpaksa dibelokkan untuk
menghadapi pasukan aisyah.setelah kedua pasukan bertemu, ali berupaya menempuh
jalan damai engan engingatkan kepada pasukan aisyah akan janji setia (bai’at)
yang telah mereka ikrarkan sebelumnya. Disamping itu ali juga mengingatkan
bahwa bila perang ini terjadi maka akan terjadi perang saudara diantara kaum
muslimin.
Nasihat kholifah ini berhasil meluluhkan hati tentara aisyah,
sehingga diadakanlah perundingan antara kedua belah pihak guna mencari jalan
damai. Tersebut hampir saja mencapai keberhasilan
sebelum kemudian tentara pimpinan abdulloh bin saba’ melakukan penyerangan
mendadak yang membuat tentara aisyah marah dan kemudian mengangkat senjata. Pihak
ali pun pada ahirnya harus mengangkat senjata guna mempertahankan diri, dari
sinilah perang saudara itu pecah, tepat pada hari kamis tahun ke 36 hijriyah.
siti aisyah sebagai pemimpin pasukan perang jamal
Aisyah memipin pasukannya dalam tandu tertutup diatas unta,
banyak pasukan juga mengendarai unta sehingga perang itu disebut perang jamal
(unta). Sekitar 10 ribu orang tewas dalam perang sesame muslim ini. Aisyah tertawan
setelah tandunya penuh anak panah akibat
serangan pasukan shohabat ali. Istri nabi saw. yang paling berpengaruh itu kemudian ditemui oleh ali sebagai pimpinan,
ali meminta ma’af atas perilaku anak buahnya yang secara tidak sopan menyerang
tandu yang dikendarai aisyah. Atas saran ali, aisyah kemudian diajak kembali
pulang kemekkah , sementara shahabat zubair tewas dibunuh diwaha al-sibak, dan
sohabat tolkhah terluka dikakinya dan meninggal dibasyrah. ditulis oleh : Mas imam
Demikian sejarah perang jamal antara shahabat ali vs aisyah (isteri
nabi) dapatkan sejarah islam yang lain pada artikel berikutnya..
0 Response to "SEJARAH PERANG JAMAL ANTARA SHOHABAT ALI VS SITI AISYAH (ISTRI NABI)"
Post a Comment
silahkan jika anda ingin berkomentar kami senang anda meninggalkan jejak...